Minggu, 21 November 2010

Sore Berselimut Awan Mendung

Aku berjalan di dalam kesendirian, aku mencoba tak mengingatmu dan mengenangmu. Aku tlah hancur lebih dari berkeping-keping, karena cintaku karena rasaku yang tulus padamu. Begitu dalamnya aku terjatuh dalam kesalahan rasa ini.
Jujur aku tak sanggup, aku tak bisa, aku tak mampu dan aku tertatih. Semua yang pernah kita lewati tak mungkin dapat ku dustai, meskipun harus tertatih.


Seandainya saja kau tahu, ingin sekali rasanya aku menaamparmu. Harusnya sekarang aku sudah membencimu. Kenapa kau sejahat itu padaku. Benarkah kau benar-benar sudah lupa? Semudah itukah sayang. Bahkan untuk mengucapkan selamat ulang tahun untukku saja kau tidak ingat. Sejujurnya kau tidak ingat atau tidak mau? Seharian penuh aku menunggu, menunggu sebuah sms darimu. Walau cuma sekedar ucapan ‘met ultah’. Tak perlu kau doakan aku atau apalah basa-basi lainnya. Cukup kau ucapkan kata itu. Begitu beratkah untukmu.

hHuuUuAAaaahhhHhhh...

Sedang bermimpi apa aku ini. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri, bila hari itu kau masih ingat ulang tahunku maka aku akan tetap bertahan. Aku akan tetap menunggumu entah sampai kapan. Namun bila ucapan itu tak pernah datang, itu artinya kau sudah lupa. Benar-benar sudah lupa, dan aku tak kan lagi menunggumu kembali. Kenyataan ini sungguh menyakitkan sayang, kau sudah lupa. Aku harus konsekuen dengan diriku sendiri. Kau sudah lupa dan aku harus pergi. Aku harus bisa melupakanmu. Namun kurasakan begitu berat untuk berhenti mencintaimu sayang. Mungkin aku akan bisa menghapus segala harapan dalam hatiku atas kembalinya dirimu, namun aku tak yakin aku akan mampu untuk menghapus segala rasa cintaku padamu.

Haruskah kupaksa hatiku untuk membencimu. Haruskah kuperas otakku agar aku bisa melupakanmu sayang. Bisakah kau beri tahu aku apa yang kau lakukan, hingga semudah itu kau lupakan aku sayang. Bisakah kau bantu aku untuk menghapus rasa cinta ini. Rasa cinta yang telah sejak lama kau hapus dari hatimu namun aku tak pernah mampu menghapusnya dari hatiku. Entah kenapa rasanya sayang bila harus ku hapus rasa cinta ini dari hatiku. Terlalu indah untukku, walau mungkin tidak untukmu.

Biarlah cinta ini kusimpan saja dalam lubuk hatiku. Biar ku kunci rapat-rapat hatiku agar cinta ini tak kan pernah pergi. Biar dia tinggal didalam hatiku. Sendiri, akan ku cukupkan cinta ini untuk hatiku. Entah sampai kapan aku akan bisa seperti ini, tapi untuk saat ini biar saja seperti ini. Setidaknya sampai hatiku mampu untuk mencintai lagi, sampai hatiku bisa menemukan cinta kembali. Cinta yang lain yang mungkin akan bisa menggantikan cintamu sayang.

Indah saat denganmu, cinta yang terbaik sepanjang hidupku. Kini hanyalah mimpi, menatap dirimu kembali disini bersamaku lagi. Dengarlah kasih, ku merindukanmu..
Masih untukmu kusimpan cintaku, walau kau telah lupakan aku. Tak ada yang mampu menggantikanmu. Masih untukmu semua rinduku, walau semua tak kan kembali. Biar ku mencintai dalam hati.

Semakin ku menyayangimu, semakin kau menyakitiku. Semakin ku mencintaimu, semakin kau menghancurkanku. Entah sampai kapan kau akan menyadarinya, bahwa hanya diriku yang pantas tuk memiliki dirimu, yang rela korbankan semuanya untukmu.
Sampai kapanpun kau kan ku cintai, walau kau tak pernah membalas cintaku padamu. Walau apapun kau kan kusayangi, setulus hatiku, seumur hidupku, ku mencintaimu. Tak kan pernah bisa tuk melupakanmu walau sekejap saja. Tak kan pernah mampu tuk menggantikanmu dalam seluruh hidupku.

Tak akan pernah sirna bayang tentang dirimu. Mengharap kau kembali kedalam pelukan. Hanya sisakan perih, luka yang semakin dalam. Sampai kapan ku harus tangisi rindu yang tak terbalas.
Masih adakah cinta untukku walau hanya untuk kau kenang. Andai ku harus kehilanganmu, kan ku bawa hatimu kedalam jiwaku. Kemana cinta ini akan aku persembahkan, bila kesetiaanku hanyalah bagimu kekasihku. Luka dalam dada semakin terasa pilu. Adakah kesempatan untuk memiliki.


Aku yang masih untukmu..

I’m 20th years old

Hari ini aku genap berusia 20 tahun. Entah apalagi yang akan terjadi dalam hidupku setelah ini. Tapi hari ini aku belajar satu hal, bahwa diluar sana ada banyak orang yang menyayangiku dan yang selalu mendukungku. Aku terlalu bodoh karena kasih sayang mereka selama ini tak mampu ku rasakan. Aku sibuk mengharapkan cinta dari seseorang yang bahkan dia lupa hari ulang tahunku. Benar-benar suatu kekonyolan yang tidak masuk di akal. Sekarang aku ingin menjalani hidupku dengan bahagia. Aku yakin aku bisa. Mencoba meraih mimpi yang selama ini terbengkalai hanya karena luka hati yang terus menerus ku sesali. Padahal yang sesungguhnya itu semua sama sekali tak berarti.

Terima kasih ya Allah, telah Kau buka mata hati dan fikiranku. Terima kasih untuk setiap kesempatan dalam kesempitan yang Kau berikan untukku. Terima kasih untuk segala anugerahMu ya Rabb..

Nita_Casandra

Sendiri

Aku tak pernah tahu apa yang akan terjadi dalam hidupku. Hari ini, esok ataupun lusa. Semuanya misteri dan semuanya tak pernah bisa diprediksi. Kesalahan demi kesalahan yang ku perbuat, dosa demi dosa yang ku tumpuk rasanya kini semakin memberatkan hidupku. Aku ingin bertaubat padaMu ya Rabb. Aku sadari segala yang Kau berikan padaku saat ini bukanlah ujian, namun hukuman atas segala perbuatanku. Untuk setiap jengkal dosaku. Ya Allah, aku berserah diri padaMu, jika memang dengan Kau hukum aku seperti ini itu akan bisa mengurangi dosaku maka aku ikhlas. Namun bolehkah aku memohon kekuatan padaMu ya Rabb, kesabaran serta ketabahan. Aku tahu meski Kau hukum aku seumur hidup pun tak akan pernah cukup untuk menghapus segala dosaku. Sudah terlalu tinggi gunung dosa yang bangun dalam hidupku ya Allah. Untuk itu kupasrahkan segala hidupku padaMu. Lindungi aku dari godaan setan yang terkutuk ya Allah, ku mohon jangan biarkan aku kembali terjerumus dalam jurang kenistaan seperti dulu. Semua sudah berlalu. Sekarang aku ingin memulai hidupku yang baru. Tolong aku ya Allah.

Ibu, maafkan aku yang belum bisa memenuhi keinginanmu, maafkan aku yang belum mampu menjadi putri yang baik untukmu, tapi percayalah ibu. Semua yang kulakukan didunia ini ku niatkan untukmu. Demi untuk agar aku bisa membahagiakanmu. Meski jalanku tak pernah mudah, tapi aku tak kan pernah menyerah. Waktu itu masih ada. Aku percaya ibu, Allah akan memberikan aku kesempatan untuk bisa membahagiakanmu.

Sayang, meski sekarang kau sudah pergi jauh dan tak kan pernah kembali lagi, namun semua kenangan bersamamu tak kan pernah hilang dari ingatanku. Meski karenamu aku harus kehilangan segalanya. Meski karenamu aku harus kehilangan hal yang paling berharga dalam hidupku, tapi harus kau tahu bahwa aku tak pernah sedikitpun membencimu. Kini kurasakan cinta dalam hatiku kian menghilang. Aku sudah tak bergairah untuk menunggumu lagi, ataupun mengharapkan seseorang datang untuk mencintaiku. Biar aku sendiri seperti ini untuk mencoba meraih mimpi. Berbahagialah dalam hidupmu. Tak ada dendam dalam hatiku atas segala perlakuanmu padaku, walau kini bisa ku katakan bahwa aku sudah tak lagi mencintaimu. Mungkin seharusnya sudah sejak dulu, tapi waktu belum setuju.

Aku harus terus melangkah ke depan, aku tak boleh putus asa, aku tak boleh menyerah. Untuk ibu.. Aku percaya kelak suatu saat nanti aku akan bahagia. Aku akan hidup bahagia bersama ibuku dan keluargaku. Aku percaya Allah tidak akan membiarkan aku terus bersedih dan terus menangis. Dia maha bijaksana atas segalanya yang ada dibumi ini.

Aku yang sudah tak lagi mencintaimu

Doa untuk Ibu

Kau memberikanku hidup, Kau memberikanku kasih sayang
Tulusnya cintamu, putihnya kasihmu tak kan pernah terbalaskan
Hangat dalam dekapanmu memberikan aku ketenangan
Eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu tak kan pernah terlupakan
Oh ibu terima kasih untuk kasih sayang yang tak pernah usai
Tulus cintamu tak kan mampu untuk terbalaskan
Oh ibu semoga Tuhan memberikan kedamaian dalam hidupmu
Putih kasihmu kan abadi dalam hidupku . .

Untuk apa aku bersedih memikirkanmu sayang, sementara ibuku jauh lebih berharga untuk kufikirkan. Untuk apa aku terus mengharapkanmu kembali padaku padahal aku tahu pasti bahwa itu tak mungkin, sementara aku tak pernah tahu sampai kapan waktunya aku akan bisa terus bersama ibuku. Ibuku jauh lebih penting daripada dirimu dalam hidupku sayang. Kau hanyalah seorang pengecut yang pergi meninggalkan aku dalam keadaan hancur, tapi ibuku adalah lentera saat aku berada dalam gelap. Dia peri yang selalu menemaniku dalam suka maupun duka. Dia selalu memikirkan kebahagiaanku, meski harus mengorbankan kebahagiaannya sendiri. Dia lebih peduli pada keinginanku daripada keinginannya sendiri. Dan apa kau fikir pantas jika dalam hari-hariku aku terus saja memikirkanmu. huUuAaAhH.. Betapa bodohnya aku mencintaimu. Kau yang sudah mengahancurkan hidupku namun aku masih tetap mencintaimu. Apa itu logis? Kurasa tidak. Cinta ibuku jauh lebih indah dari cintamu. Kasih sayangnya jauh lebih tulus daripada kasih sayang yang dulu pernah kau beri untukku. Sekarang aku mengerti, tak seharusnya aku memikirkanmu lagi. Biar saja kau pergi. Pergi jauh dari hidupku. Akan ku anggap bahwa kau sudah mati.

Sekarang aku ingin fokus untuk membahagiakan ibuku. Untuk mencoba menggapai mimpiku yang hingga saat ini masih ada dalam anganku. Aku ingin bahagia dalam hidupku bersama ibuku. Tak akan ada lagi kusebut namamu dalam hatiku. Kau telah mati dalam hatiku. Kau bukanlah sesuatu yang penting dalam hidupku. Cintamu bukan segalanya bagiku. Aku bisa hidup tanpamu, dan aku akan tetap bisa bahagia meski tak bersamamu. Sekarang semua sudah berlalu. Aku tak peduli lagi apa kau masih ingat aku. Karena meski kau ingat akupun, itu tak kan berarti apa-apa lagi.

Enyah saja kau dari hatiku, dari benakku dan dari mimpiku. Semua tentangmu hanyalah kenangan masa lalu. Masa lalu yang menyakitkan, yang sama sekali tak pantas untuk ku kenang. Tidak selamanya kau benar sayang, suatu saat nanti kau akan mengerti bahwa sebenarnya kau yang salah selama ini, bukan aku. Aku hanya seseorang yang mencintaimu, yang rela memberikan apapun demi untuk kebahagiaanmu, namun pada akhirnya kau tinggalkan aku. Meski kini aku telah hancur, lebih dari sekedar berkeping-keping namun kelak suatu saat kau akan tahu bahwa pergi meninggalkanku adalah kesalahan terbesar dalam hidupmu. Waktu akan membuatmu menyesal karena perbuatanmu sayang. Kelak kau akan merindukan aku dalam hatimu, sepanjang hidupmu.

taTa ^_^

Masih tetap disini

“ Sayang.. seandainya waktu bisa ku kuasai, aku ingin sekali menghentikannya. Agar dalam hidupku hanya ada kata bahagia bersamamu. Aku tahu seiring berjalannya waktu cinta kita kian diuji. Namun aku tetap percaya bahwa kita akan mampu melewati semuanya.
Bila ada senyum dibibirku, aku harap senyum itu ada karenamu. Dan bila ada tangis dari mataku, akupun berharap itu darimu. Aku mencintaimu seperti mahkota bunga yang mencintai kelopaknya. Karena kelopak senantiasa menyangga bunga tanpa lelah. Akupun berharap sayang bisa menjadi kelopak untukku.
Aku selalu meminta padaNya agar Dia senantiasa menjaga kita, meridhoi kita, dan memudahkan jalan kita. Dulu aku meminta sayang padaNya, agar sayang bisa menjadi pembimbingku. Sekarang saat sayang ada disisiku, aku mohon jangan pernah tinggalkan aku. Kumohon jagalah aku dalam hatimu. Dan temani aku hingga akhir hayatku. Sayang, aku cinta padamu.. eMuach..”

“ Dan ketika seseorang tahu apa itu cinta, orang itu ‘kan merasa sangatlah bahagia, merasa dunia ini sangatlah sempit, tidak seperti yang sebenarnya. Dan cuma kesenanganlah yang dirasakannya. Tapi sebenarnya dibalik semua itu banyak misteri yang tersimpan didalamnya. Banyak masalah yang ‘kan dihadapinya. Itu semua yang pernah aku rasakan selama ini. Tapi aku bukanlah orang yang mudah menyerah. Seperti apa yang pernah engkau ucapkan padaku sayang, aku akan menjagamu didalam hatiku selamanya “

( Sayang ingat tulisan itu? Yang atas dariku, yang bawah punya sayang. Kita tulis dilemari kayu milikku waktu aku di Cibitung. Tepatnya tanggal 9 Agustus 2009. Sudah lebih dari setahun yang lalu. )

Aku masih tak percaya kalau baru saja aku berani meneleponmu. Sebuah pekerjaan yang amat sangat beresiko. Mendengar cemprengnya suaramu, aku jadi sedih lagi. Padahal selama ini aku berusaha keras untuk melupakanmu. Menutup semua jalur akses yang mengingatkan aku pada dirimu. Menutup rapat-rapat pintu hatiku dan berusaha untuk tidak menerima informasi apapun tentang dirimu. Sayang tahu kenapa? Karena aku takut merindukan sayang, dan saking takutnya aku berusaha mati-matian untuk bisa membenci sayang meski pada kenyataannya aku tak pernah bisa. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, aku malah semakin rindu. Semakin aku mencoba membencimu, cinta ini malah kian menggebu. Entah cinta macam apa yang kurasakan padamu saat ini sayang. Cinta yang masih seperti dulu, atau cinta yang lebih luar biasa dari yang dulu karena sekarang aku punya rindu. Rindu yang tiada pernah beradu.

Mendengar suaramu, rasanya tak ada yang berubah. Kau masih seperti dulu sayang. Masih Sandra yang dulu ku kenal, meski Sandra yang sekarang ku kenal bukanlah Sandra yang mencintaiku seperti dulu. Hanya hilangnya cinta dari hatimu yang membedakan semuanya, yang lain masih tetap sama.

Yang aku dengar kau masih mau menerima teleponku, walau seperti tak pernah menginginkan adanya telepoin itu. Kau tak tertarik lagi bicara denganku seperti dulu. Akupun kehilangan selera untuk mencari perhatianmu seperti dulu. Entah kenapa perih rasanya aku harus bicara denganmu dalam keadaan seperti ini. Mungkin seharusnya tadi aku tidak meneleponmu, walau bagaimanapun rindunya aku, karena sekali lagi kau bukanlah Sandra yang dulu.

Entahlah sayang, aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Aku ingin menunggumu, tapi untuk apa? Jelas-jelas kau tak kan pernah kembali lagi mencintaiku seperti dulu. Kenapa begitu sulit rasanya menghapus cinta ini dari hatiku. Aku ingin mencintai orang lain yang juga mencintaiku sayang. Bukannya terus mencintaimu yang sudah tak lagi mencintaiku. Sejujurnya logikaku masih ada, dan masih bisa untuk kugunakan. Tapi kenapa sulit sekali untuk merealisasikanya. Otakku tak bisa membedakan mana perasaan yang nyata dan mana yang hanya sekedar ilusi semata. Aku sudah kehabisan akal untuk menghadapi rasa ini sayang. Tapi apa boleh buat. Kelak suatu saat aku ingin rasa ini mau pergi dengan sendirinya dari hatiku.

Semoga kau sentiasa berada dalam lindunganNya sayang. Aku selalu berdoa agar kau selalu bahagia dalam hidupmu. Ibuku dan kau adalah dua orang yang tak pernah lupa kusebut dalam setiap doaku. Aku mencintaimu sayang. Entah sampai kapan. Walau kini kau tak lagi mencintaiku seperti dulu, namun cinta ini masih kujaga untukmu. Semoga kelak akan datang seseorang yang bisa membantuku untuk melupakanmu, seperti karenanya kau lupakan aku. T_T

Seseorang yang masih menjagamu dalam lubuk hatinya.

Disini aku sendirian, aku kesepian

Setahun terakhir ini ku isi hati dan fikiranku untuk sesuatu yang tak mungkin bagiku. Berat rasanya, aku tak sanggup lagi memikulnya. Aku sendiri, tak pernah berbagi dengan siapapun tentang perasaan ini. Hanya lewat tulisan aku selalu mencoba mengungkapkan isi hatiku, walau hanya ku baca sendiri, meski tak ada yang pernah mengerti.

Sejujurnya aku sudah bosan memikirkannya, karena aku tahu bahwa dia sama sekali tak pernah memikirkan aku. Sesungguhnya aku sudah lelah menantinya, karena akupun tahu bahwa dia tak akan pernah kembali lagi padaku. Walau sampai kiamat aku menungggu.
Aku memang mencintainya, sungguh sangat mencintainya. Tapi sekarang sudah tak ada gunanya. Dia sudah tidak mencintaiku lagi seperti dulu, dia telah melupakan aku dan akupun harus bisa melupakannya juga.

Lihat betapa bodohnya aku, bertahan mencintai seseorang yang sama sekali tak peduli padaku, bahkan dimana dia sekarangpun aku tak tahu. Untuk apa aku terus mencintainya, sampai kapan hidupku akan terus dibayangi olehnya. Aku sudah muak dengan semua ini. Dengan cinta yang tak berbalas ini, dan rasa rindu yang begitu menyiksa ini.

Ya Allah Ya Rabbi izzati..

Mengapa Engkau hapus cinta dihatinya untukku, namun tidak Kau hapus jua cinta dihatiku untuknya? Mengapa Kau biarkan aku berada dalam keadaan seperti ini? Apa salahku mencintainya Ya Allah.. Apa mungkin memang bukan dia yang Kau takdirkan untukku, tapi mengapa tak Kau hapus jua rasa ini Ya Allah.

Sesungguhnya aku pasrahkan segalanya padaMu. Jika memang bukan dia, ku mohon hapus dia dari hatiku Ya Allah. Bantu aku untuk melupakannya, dan pertemukan aku dengan seseorang yang memang Engkau takdirkan akan mencintaku.

Ikhlaskan hatiku menerima segalanya Ya Allah. Yakinkan hatiku bahwa semua ini adalah kehendakMu. Aku percaya bahwa Engkau Maha Tahu apa-apa yang aku perlu. Aku sadar bila terkadang apa yang aku inginkan itu adalah sesuatu yang belum tentu aku perlu. Sesungguhnya Engkau Dzat Yang Maha Bijaksana Ya Rabb..

Entah akan seperti apa akhirnya, aku masih belum tahu. Kan kubiarkan waktu yang menjawab segala kegelisahan hatiku dan kepedihan jiwaku.

Aku yang masih saja mencintaimu..
Dan aku yang masih terus saja merindumu..

Dear My Lovely

Tak banyak yang ingin kukatakan malam ini sayang. Aku hanya ingin sekedar menyapamu dalam tulisanku. Segala luapan isi hatiku yang mungkin kau tak kan pernah tahu. Aku menuliskannya untukmu, tapi aku tak kan pernah punya kesempatan untuk memberikannya padamu. Mungkin bisa kuberikan padamu, tapi ini sungguh tak kan berarti untukmu. Jujur aku takut kau akan membuangnya sebelum kau sempat membacanya jika tulisan-tulisan ini kuberikan padamu. Sekali lagi aku tak berdaya dihadapanmu. Aku lemah karena cintamu. Cintamu yang kini telah pergi meninggalkan aku. Aku sendiri dalam kekalutan ini. Aku sendiri dalam kesepian ini. Aku sedih dalam cinta ini. Aku letih karena kisah ini.

Sayang, kurasa aku tak perlu lagi mengatakan bahwa aku mencintaimu dalam tulisanku. Aku merasa aku tak perlu lagi mengatakn padamu betapa aku sungguh sangat merindukanmu dalam hatiku. Tak pernah bosan dan tak pernah lelah aku mengenangmu. Walau hanya sekedar mengenang. Kini cintaku padamu hanyalah sekedar cinta. Sekedar perasaan tak berbalas yang masih terus ku jaga dalam hatiku ini. Rinduku ini hanyalah sebuah rindu yang tak kan pernah beradu, karena aku tahu kau sama sekali tak pernah merindukan aku. Aku mencintamu, dulu kau juga tapi sekarang tidak. Mungkin dulu kau juga selalu merindukan aku seperti aku merindukanmu saat ini, tapi aku tahu sekarang sudah tidak lagi.

Segala rasa yang berkecamuk dalam hatiku. Segala persaan tak berbalas ini, biarlah kusimpan rapat-rapat dalam lubuk hatiku. Izinkan aku tetap menjalani hidupku meski tanpamu, walau hanya dengan bayanganmu. Biar aku hanya ditemani masa lalu yang kini sudah layu. Semuanya terasa begitu sendu. Hati ini tak mampu lagi berlayar dilautan cinta. Jiwa ini tak mampu lagi menyelam dalam samudra rindu. Semuanya kini telah berlalu. Meski aku masih tetap saja mencintaimu.

Sayang, aku tak pernah tahu apa yang ada dalam isi hatimu saat ini. Siapa yang kau fikirkan, apa yang ingin kau lakukan, aku tak pernah tahu. Tapi aku tetap percaya padamu. Kau tak kan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hatimu. Izinkan aku untuk tetap mencintaimu sayang. Walau tak kan lagi kau balas segala rasaku ini. Meski cinta ini tak kan pernah kau sambut lagi. Biarkan aku merindukanmu disepanjang hidupku. Meski kau tak kan pernah kembali lagi. Meski rindu ini tiada bertepi dan tak mampu kau selami. Seandainya saja kau bisa merasakan apa yang kurasakan sayang. Seandainya saja kau paham betapa tulus cintaku padamu. Seandainya kau mengerti betapa besar rasa rinduku ini.

Untuk saat ini ku jelaskan lagi padamu bahwa aku tak bisa mencintai orang lain selain dirimu. Bila pada saatnyapun kau tak kan pernah kembali, maka biarkan aku tetap mencintaimu seperti ini. meski akan sakit kurasakan, tapi akan lebih sakit lagi jika kau paksa aku untuk melupakanmu, karena aku tak akan pernah mampu.

Sayang, kulepaskan kau terbang bebas mengarungi duniamu. Mencari bahagia dalam hidupmu. Tinggalakan saja aku sendiri disini dalam pernantian yang tiada berujung ini. Entah aku yang keterlaluan dalam menjaga cintamu atau mungkin memang hatiku terlanjur beku. Aku merasa tak bisa lagi merasakan cinta. Aku merasa tak mampu lagi mengerti cinta.

Sayang, yang aku tahu saat ini hanyalah bahwa aku masih tetap mencintaimu, meski cinta ini tak berarti apa-apa lagi untukmu, tapi biarkan aku tetep merindukanmu dalam hatiku meski kau sama sekali tak pernah merindukan aku dalam hatimu.

Selamat malam sayang, selamat tidur..
Semoga kau senatiasa bahagia dalam hidupmu, dan kau akan selalu hidup dalam hatiku..
Aku masih mencintaimu sayang..
Setulus hatiku, sepenuh jiwaku..

I love you Ndra..
Saat ini dan selamanya..

Surat cinta untuk cinta

Aku tak tahu harus ku mulai darimana tulisan ini. Harus kuawali dengan apa dan akan ku akhiri seperti apa, aku masih belum tahu pasti. Yang aku tahu, aku ingin menuliskan sesuatu untuk cinta. Dimanapun dia berada saat ini, bersama siapa, dan akan kemana aku sama sekali tak peduli. Karena ada cinta disetiap hati.

Cinta.. entah cinta dibelahan bumi mana yang ku maksud ini, tapi cinta ini adalah sebuah cinta yang kunanti. Cinta yang kuharap akan bisa bahagiakan hati, meski hingga saat ini masih belum lagi kutemui.

Aku pernah bertemu cinta dalam hidupku. Beberapa kali aku berjumpa dengannya dan tak pelak bahagia karenanya. Tapi setelah cinta itu pergi, aku hampir mati. Aku sedih menahan segala luka perih dihati, tapi dia sama sekali tak peduli. Aku menangis setiap hari hingga air mataku hampir mengering, diapun tak peduli.

Belakangan aku tersadar, apa seperti ini yang namanya cinta? Bukannya yang disebut cinta adalah sesuatu yang akan dapat merasakan apa yang kita rasakan? Cinta akan bersedih saat kau bersedih, dan cinta akan bahagia saat melihatmu bahagia. Cinta akan semakin bergembira jika melihatmu tersenyum karenanya. Cinta akan bersedih ketika dia membuatmu menangis. Cinta akan selalu berusaha untuk membuatmu tertawa bagaimanapun sedih keadaannya. Cinta akan memberimu motivasi untuk terus maju saat kau hampir menyerah menjalani hidupmu. Dia akan selalu ada untuk menjagamu dan melindungimu. Dia akan selalu ada saat kau perlu. Dan dia akan selalu ada saat kau rindu.

Kemudian aku tersadar, aku terbangun dari mimpiku bahwa yang kutemui kemarin itu bukan cinta. Mungkin benar cinta, tapi entah cinta macam apa. Yang jelas dia bukan cinta sejati yang kucari selama ini.

Aku sedih, aku cemas, aku gelisah. Akankah ada selaksa cinta untuk hatiku ini? Aku kesepian dalam kesendirian ini. Aku butuh engkau cinta untuk menemaniku menjalani hari-hariku. Aku sudah bosan hidup sendiri, tertawa sendiri, dan menangis sendiri. Aku ingin kau menemaniku wahai cinta sejati yang selalu ku nanti.

Cinta.. tidakkah kau tahu betapa aku sangat mengarapkanmu hadir dalam hidupku. Saat ini dan selamanya. Aku ingin kau ada untuk menemaniku disaat aku tertawa. Aku ingin selalu ada untukmu saat kau bersedih, untuk menemanimu dan untuk sekedar menghiburmu. Aku ingin membagi bahagiaku bersamamu, dan aku ingin kau membagi sedihmu denganku. Aku ingin kita lewati segalanya bersama. Menjalani suka dan duka bersama. Aku ingin kita tertawa bersama dan menangis bersama.

Cinta.. dimanapun kau berada saat ini, aku yakin kau pasti ada. Hanya saja Tuhan belum berkenan untuk mempertemukan kita. Entah apa alasannya. Tapi yang jelas aku percaya bahwa Tuhan telah menciptakan sebuah cinta sepertimu untukku. Entah kapan Tuhan akan berkenan mempertemukan kita, tapi percayalah bahwa aku akan tetap setia menunggumu walau sampai kapanpun itu.

Surat ini kutitipkan pada bulan yang ditemani oleh bintang-bintang untuk kemudian disampaikan kepadamu. Bila sudah kau baca, maka sempatkanlah untuk membalasnya. Titipkan saja pada bulan dan bintang yang memberikannya padamu. Katakan pada mereka untuk memberikan balasanmu untukku.

Sekian dulu surat cinta dariku..

Selamat malam Cinta..

To : s&ra

To : s&ra
From : taTa

Sayang,

Sayang lagi ngapain sekarang? Sayang tahu nggak, hari ini aku ngerasa kangeeenn banget ma sayang. Nggak tahu kenapa bayangan wajah sayang terus menerus menari dalam benakku. Aku ingat saat pertama kali kita bertemu, hingga membuat aku jatuh cinta sama sayang ‘ at the first sight’. Yah, meski waktu itu sayang nggak punya ‘feel’ yang sama seperti aku, tapi sayang bisa bayangin nggak betapa bahagianya aku saat ternyata aku bisa memilikimu. Mencintaimu, menyayangimu, dan melewati hari-hari yang begitu indah bersamamu. Tiada hari tanpa senyum dan tawa. Tiada hari tanpa bahagia.

Sayang,

Betapa aku rindu padamu sayang. Sayang ingat pertama kali kita ngobrol didepan kontrakan sayang? Waktu itu hujan, dan sayang minjemin jaket sayang sama aku. Jaket yang ada inisialnya ‘s&ra’. Sayang tahu nggak, waktu itu aku seneeeng banget sayang. Terus dengan alasan ngembaliin jaket, and ngucapin makasih aku cari-cari alasan untuk bisa terus ‘communicate’ sama sayang. Sms yang nggak pernah putus, walau kadang aku bingung mau sms apa lagi coz udah kehabisan bahan pembicaraan yang asyik, tapi aku selalu berusaha mencari dan mencari hanya agar percakapan kita tidak terputus. Saat sayang telepon aku malem-malem sepulang kerja. Aku ladeni sayang walau harus menahan rasa kantuk yang luar biasa karena harus begadang setiap malamnya. Membicarakan hal-hal kecil dari tengah malam sampai subuh. Segala yang biasa menjadi menarik untuk diperbincangkan.

Hingga akhirnya kuberanikan diri untuk menyatakan isi hatiku padamu. Dan tak kusangka kau sambut perasaanku. Betapa bahagianya aku sayang. Meski saat itu kita masih sedikit kaku, tapi karena waktu membuat cintaku padamu kian hari kian menggebu. Aku semakin mencintaimu dari hari ke hari, aku semakin menyayangimu dan aku semakin menggilaimu. Aku begitu takut kehilanganmu. Aku tak ingin melewatkan seharipun tanpa melihat wajahmu, menikmati indahnya senyummu, dan mendengar cemprengnya suaramu. Hehe..

Sayang,

Aku mengerti dalam kamus hidupmu tak akan ada kesempatan kedua untukku. Aku paham akan hal itu. Mungkin luka yang kutorehkan dihatimu terlalu dalam, hingga saat sembuhpun ia masih tetap meninggalkan bekas. Pohon cinta yang telah kau tumbangkan dengan paksa ini masih tetap hidup sayang. Meski kau tebang ribuan kali, meski kau bakar daunnya hingga kering lagi, namun akarnya tak kan pernah menyerah untuk menjaga hati. Selama akar itu masih ada dihatiku, kau takkan pernah bisa mencabutnya. Meski dari luar nampak bahwa pohon cinta itu telah mati, tapi akarnya akan tetap menjadi arti. Arti dari ketulusan sebuah cinta sejati. Kelak pohon cinta itu akan tumbuh kembali, dan kau tak kan kuasa untuk merobohkannya lagi.

Sayang,

Rindu ini tiada bertepi. Cinta ini tiada berdasar. Aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Aku hanya percaya pada cintaku. Dia ada dalam hatiku. Dan hatiku memintaku untuk menunggumu. Karena dia percaya bahwa kelak suatu hari nanti kau akan kembali. Akan kubuktikan kesetiaan cintaku padamu sayang. Agar kau percaya padaku, agar kau tak lagi ragu. Sungguh aku sangat mencintaimu Ndra... dan akan terus mencintaimu hingga habis waktuku. Meski kini kau tak lagi ada disampingku. Meski kini kau jauh dari sisiku, namun percayalah pada cintaku. Dia selalu merindukanmu. Merindukanmu disetiap detik waktu.

Entah sampai kapan aku akan bisa bertahan untuk menunggumu sayang. Entah kapan waktuku kan berakhir aku tak pernah tahu. Aku hanya berharap kelak suatu saat, bila aku harus pergi meninggalkan dunia fana ini, aku ingin mati dalam pelukmu. Aku ingin mati dalam bahagia karena bisa memilikimu lagi, walau sedetik. Aku ingin mengenang semua kenangan indah tentang kita sayang. Tentang kisah cinta kita yang dulu begitu indah, meski kini hanya tinggal kenangan.

Sandra sayang, aku kangen banget sama kamu.. meski aku tahu kalau kamu sama sekali nggak kangen sama aku, tapi tak apa. Aku rela bila segala rasaku padamu harus bertepuk sebelah tangan, harus tak berbalas, dan harus kecewa menerima kenyataan yang tak sesuai dengan harapan. Tak apa sayang, aku akan baik-baik saja. Aku sudah terbiasa sendiri sekarang dan aku akan tetap terus sendiri sampai kau kembali. Aku masih menunggumu disini. Ditempat ini. Tempat dimana aku akan terus mencintaimu sepanjang hidupku.

Selamat malam sayang..
I love you Ndra..

Teruntuk : Seorang Kekasih

Teruntuk : Seorang Kekasih
Dari : Seorang Mantan Kekasih

Dear sayang..

Yang pertama kali ingin ku katakan padamu adalah maaf, karena aku menyapamu dengan kata ‘sayang’. Aku tahu dan aku sadar bahwa aku tak boleh lagi memanggilmu seperti itu. Tapi rasa rindu untuk memanggilmu ‘sayang’ mengalahkan segalanya.
Sayang dimana sekarang? Apa sayang baik-baik saja? Aku disini, walau tak bisa melihat sosokmu dan tak tahu dimana dirimu berada saat ini tapi aku selalu mengingatmu dalam doaku. Aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu. Memohon kepada-Nya agar Dia senantiasa menjagamu, selalu memberimu kebahagiaan dan memberimu tawa disetiap kesempatan.

Betapa aku mencintaimu sayang. Hingga detik ini, setelah sekian lama kau pergi rasa ini tak pernah mati. Tak ada sedetikpun waktuku yang kulewatkan tanpa memikirkanmu. Tak sehela nafaspun dalam hidupku tanpa mengingatmu. Tak sedegup jantungpun dalam diriku yang lalai untuk menyebut namamu dalam hatiku. Telah ku pahat wajahmu di dinding hatiku. Telah ku ukir namamu dalam selaksa jiwaku. Dan telah ku pateri cintamu dalam kalbuku.

Sayang, apa kau tahu betapa aku sangat merindukanmu. Aku ingin sekali bertemu denganmu. Melihat wajahmu, menikmati senyummu dan merasakan hangat peluk kasihmu. Aku rindu setuhan bibirmu dikeningku. Aku rindu mencium tanganmu. Aku rindu memanjakanmu, dan memanja dihadapanmu. Aku rindu saat kau panggil aku ‘sayang’. Aku rindu saat kau katakan ‘i love u ta’ kepadaku sebelum aku tidur. Aku rindu saat kau usap kepalaku saat aku tiba-tiba menjadi seperti anak kecil didepanmu. Aku rindu saat dengan susah payah aku mencoba mencuri perhatianmu. Aku rindu saat kemana-mana kita selalu berdua. Aku rindu saat aku menjadi seseorang yang berani menentang segalanya demi untuk bisa bersamamu. Segalanya indah tentangmu sayang. Segalanya membuatku rindu, rindu pada masa lalu yang kini telah berdebu.

Tak ingatkah kau betapa sulit perjalanan kita untuk memulai cinta ini sayang. Tapi kenapa sebegini mudahnya semua berakhir. Salahkan aku, aku tak kan mengelak. Aku sadari semua memang salahku, tapi pernahkah sedetik saja kau berfikir kenapa aku sampai melakukan kesalahan itu. Kesalahan yang tak akan pernah mungkin ku perbuat seandainya saja aku tak jauh darimu, seandainya aku selalu berada didekatmu. Aku tenang saat bersamamu sayang. Aku bahagia setiap kali didekatmu. Tak pernah ada kesedihan dalam hatiku saat aku bersamamu. Semuanya terasa begitu mudah dan indah. Hingga sampai saat itu aku harus berpisah denganmu. Membuat aku sendiri ditempat yang jauh itu, tanpa ada seorangpun yang kukenal untuk bisa menjagaku. Hingga sampai saat dia hadir, membuatku merasa dilindungi karena sayang tak ada. Sebab sayang jauh, dan aku butuh seseorang untuk menjagaku. Tapi apa kau tahu sayang, bahwa aku sama sekali tak mencintainya. Dia sama sekali tak ada dihatiku. Dan aku tak pernah menginginkannya ada. Bisakah kau berfikir sejenak tentang aku. Apa kau fikir aku bahagia dekat dengannya? Apa kau fikir aku senang harus dekat dengannya. Tidak sayang, tidak sama sekali. Hanya karena keadaan, keadaan disaat aku harus jauh darimu. Aku merasa lemah. Aku merasa tak berdaya. Tapi kau tak pernah mau tahu. Yang kau tahu hanya, aku salah. Ya, memang aku yang salah.

Sayang, masih bolehkah aku mencintaimu? Masih pantaskah aku merindukanmu? Apa yang harus kulakukan sayang? Sejak kau pergi aku sedih. Sedih dan terus bersedih. Aku mencoba untuk bisa tertawa, atau paling tidak tersenyum. Mencoba untuk bahagia tanpamu. Tapi apa kau peduli sayang bahwa aku tak pernah bisa. Aku tak pernah bisa merasakan kebahagiaan seutuhnya seperti saat aku masih bersamamu. Semua tawaku, semua itu palsu. Mencoba untuk mencintai orang lainpun aku tak mampu. Lantas apa yang harus kulakukan sayang? Apa yang harus ku perbuat? Tak ada sedikitpun keinginanku untuk membencimu apalagi melupakanmu. Meski kau telah pergi tinggalkan aku sendiri disini. Tanpa cintamu, tanpa kasihmu tapi aku masih tetap mencintaimu. Mencintaimu setulus hatiku, sepenuh jiwaku.

Aku mencintaimu lebih dari apapun itu. Aku merindukanmu seperti bintang yang senantiasa merindukan malam. Kumohon sekali saja sayang, dengarkan aku. Coba resapi makna setiap kalimatku karena aku menuliskannya tulus dari hatiku. Apa kau tak percaya bahwa hati tak pernah bisa berbohong? Sekali saja sayang, kumohon dengarkan apa isi hatimu. Buanglah sejenak logikamu, karena dalam cinta tak ada logika sayang. Cinta mengajarkan tentang bagaimana tulusnya suatu perasaan dalam hati seorang insan. Dengarkanlah walau dia hanya berbisik kepadamu. Jangan kau kecewakan hatimu sendiri dengan membohonginya. Jika memang benar kau sudah tak lagi mencintaiku, maka aku akan terima. Namun semudah itukah menghapus cintaku dari dalam hatimu sayang? Tak berartikah segala kenangan yang pernah kita lalui bersama? Tak pernahkah sedetik saja kau merindukan aku dalam hatimu sayang? Tak adakah secuil saja harapan yang tersisa dalam hatimu untuk ku raih? Tak adakah sayang? Sama sekali tak adakah? Kau buang kemana semua rasa itu? Bolehkah aku menitipkan rasaku ini padamu? Agar kau juga bisa membuangnya seperti kau membuang milikmu.

Sayang, aku tahu meskipun aku mengirimimu seribu satu surat cinta yang berisi penyesalanpun, kau tak kan peduli. Tapi setidaknya biarkan aku melepas segala rasa penat dalam hatiku atas perasaan ini. Perasaan yang begitu menyiksaku, rasa yang membelenggu.

Seribu satu cinta kutitipkan padamu. Sejuta rindu kepasrahkan untukmu. Semoga kelak suatu saat nanti kau akan mengerti, betapa dalam cinta ini. Begitu benar rasa ini, hingga hatimu tak kan mampu mengelak lagi. Aku akan tetap disini. Aku akan tetap menunggu cintamu kembali. Walau sakit, meski perih. Akan kubuktikan bahwa cinta ini bukanlah cinta yang akan pudar oleh waktu. Bahwa cinta ini adalah satu-satunya cinta yang akan memberimu bahagia. Aku tak kan pernah mencintai orang lain selain dirimu sayang. Walau mungkin dia akan bisa lebih mencintai aku daripada dirimu. Aku tak peduli berapa lama aku harus menanti. Yang aku tahu, jika aku ingin bahagia maka itu hanya akan bisa kuwujudkan bersamamu. Hanya bersamamu sayang. Bila kelak suatu saatpun kau tak kan kembali, maka biarkanlah aku terus hidup dalam kesedihan ini. Dalam pilunya kisah cinta yang tak berbalas ini.

Aku mencintaimu sayang, sungguh sangat mencintaimu walau kini kau bukan lagi milikku. Aku akan selalu merindukanmu dalam hidupku. Jika kelak kau merasa kesepian, saat kau sendirian dan saat kau ingin mencariku, maka percayalah aku masih akan tetap selalu ada untukmu, untuk menemanimu, untuk membahagiakanmu, untuk menghapus semua sedihmu, untuk membuatmu tersenyum, tertawa dan menangis karena bahagia.

Simpan selalu aku dalam hatimu sayang, dan aku akan tetap mencintaimu, mencintaimu, dan terus mencintamu sepanjang hidupku. Meski cinta ini tak berarti lagi bagimu, namun kau tetaplah kekasih hatiku. Meski dalam hatimu aku hanyalah seorang mantan kekasihmu.

Dari seseorang yang akan terus mencintaimu sepanjang hidupnya, walau kini kau tak lagi mencintainya.