Minggu, 21 November 2010

Masih tetap disini

“ Sayang.. seandainya waktu bisa ku kuasai, aku ingin sekali menghentikannya. Agar dalam hidupku hanya ada kata bahagia bersamamu. Aku tahu seiring berjalannya waktu cinta kita kian diuji. Namun aku tetap percaya bahwa kita akan mampu melewati semuanya.
Bila ada senyum dibibirku, aku harap senyum itu ada karenamu. Dan bila ada tangis dari mataku, akupun berharap itu darimu. Aku mencintaimu seperti mahkota bunga yang mencintai kelopaknya. Karena kelopak senantiasa menyangga bunga tanpa lelah. Akupun berharap sayang bisa menjadi kelopak untukku.
Aku selalu meminta padaNya agar Dia senantiasa menjaga kita, meridhoi kita, dan memudahkan jalan kita. Dulu aku meminta sayang padaNya, agar sayang bisa menjadi pembimbingku. Sekarang saat sayang ada disisiku, aku mohon jangan pernah tinggalkan aku. Kumohon jagalah aku dalam hatimu. Dan temani aku hingga akhir hayatku. Sayang, aku cinta padamu.. eMuach..”

“ Dan ketika seseorang tahu apa itu cinta, orang itu ‘kan merasa sangatlah bahagia, merasa dunia ini sangatlah sempit, tidak seperti yang sebenarnya. Dan cuma kesenanganlah yang dirasakannya. Tapi sebenarnya dibalik semua itu banyak misteri yang tersimpan didalamnya. Banyak masalah yang ‘kan dihadapinya. Itu semua yang pernah aku rasakan selama ini. Tapi aku bukanlah orang yang mudah menyerah. Seperti apa yang pernah engkau ucapkan padaku sayang, aku akan menjagamu didalam hatiku selamanya “

( Sayang ingat tulisan itu? Yang atas dariku, yang bawah punya sayang. Kita tulis dilemari kayu milikku waktu aku di Cibitung. Tepatnya tanggal 9 Agustus 2009. Sudah lebih dari setahun yang lalu. )

Aku masih tak percaya kalau baru saja aku berani meneleponmu. Sebuah pekerjaan yang amat sangat beresiko. Mendengar cemprengnya suaramu, aku jadi sedih lagi. Padahal selama ini aku berusaha keras untuk melupakanmu. Menutup semua jalur akses yang mengingatkan aku pada dirimu. Menutup rapat-rapat pintu hatiku dan berusaha untuk tidak menerima informasi apapun tentang dirimu. Sayang tahu kenapa? Karena aku takut merindukan sayang, dan saking takutnya aku berusaha mati-matian untuk bisa membenci sayang meski pada kenyataannya aku tak pernah bisa. Semakin aku mencoba untuk melupakanmu, aku malah semakin rindu. Semakin aku mencoba membencimu, cinta ini malah kian menggebu. Entah cinta macam apa yang kurasakan padamu saat ini sayang. Cinta yang masih seperti dulu, atau cinta yang lebih luar biasa dari yang dulu karena sekarang aku punya rindu. Rindu yang tiada pernah beradu.

Mendengar suaramu, rasanya tak ada yang berubah. Kau masih seperti dulu sayang. Masih Sandra yang dulu ku kenal, meski Sandra yang sekarang ku kenal bukanlah Sandra yang mencintaiku seperti dulu. Hanya hilangnya cinta dari hatimu yang membedakan semuanya, yang lain masih tetap sama.

Yang aku dengar kau masih mau menerima teleponku, walau seperti tak pernah menginginkan adanya telepoin itu. Kau tak tertarik lagi bicara denganku seperti dulu. Akupun kehilangan selera untuk mencari perhatianmu seperti dulu. Entah kenapa perih rasanya aku harus bicara denganmu dalam keadaan seperti ini. Mungkin seharusnya tadi aku tidak meneleponmu, walau bagaimanapun rindunya aku, karena sekali lagi kau bukanlah Sandra yang dulu.

Entahlah sayang, aku tak tahu lagi apa yang harus kulakukan. Aku ingin menunggumu, tapi untuk apa? Jelas-jelas kau tak kan pernah kembali lagi mencintaiku seperti dulu. Kenapa begitu sulit rasanya menghapus cinta ini dari hatiku. Aku ingin mencintai orang lain yang juga mencintaiku sayang. Bukannya terus mencintaimu yang sudah tak lagi mencintaiku. Sejujurnya logikaku masih ada, dan masih bisa untuk kugunakan. Tapi kenapa sulit sekali untuk merealisasikanya. Otakku tak bisa membedakan mana perasaan yang nyata dan mana yang hanya sekedar ilusi semata. Aku sudah kehabisan akal untuk menghadapi rasa ini sayang. Tapi apa boleh buat. Kelak suatu saat aku ingin rasa ini mau pergi dengan sendirinya dari hatiku.

Semoga kau sentiasa berada dalam lindunganNya sayang. Aku selalu berdoa agar kau selalu bahagia dalam hidupmu. Ibuku dan kau adalah dua orang yang tak pernah lupa kusebut dalam setiap doaku. Aku mencintaimu sayang. Entah sampai kapan. Walau kini kau tak lagi mencintaiku seperti dulu, namun cinta ini masih kujaga untukmu. Semoga kelak akan datang seseorang yang bisa membantuku untuk melupakanmu, seperti karenanya kau lupakan aku. T_T

Seseorang yang masih menjagamu dalam lubuk hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar